JAKARTA, KOMPAS.TV Basarnas menghentikan pencarian puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada hari ke-5, Rabu (13/1/2021).
Pencarian dihentikan lantaran kondisi cuaca yang buruk di kawasan perairan Kepulauan Seribu.
Situasi ini memaksa kapal SAR 246 harus kembali ke Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Deputi Bina Tenaga dan potensi Basarnas, Abdul Haris Achadi, menyebut saat ini ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter. Sejumlah kapal yang telah berlayar terlebih dahulu, juga terpaksa berhenti di area kolam pelabuhan dengan kisaran gelombang 1,5 meter.
"Baru sampai mulut kolam ya, kita terpaksa harus balik kanan ya. Karena cuacanya kita dapat informasi di lokasi cuaca ektrem sampai 2,5 meter tinggi gelombang," ujar Abdul Haris di Tanjung Priok, Rabu (13/1/2021).
Sementara itu, hingga saat ini sudah terkumpul 139 kantong jenazah di Dermaga JICT II.
Setelah menemukan Flight Data Recorder (FDA) Sriwijaya Air SJ182, kini sekitar 3.300 personil dikerahkan untuk mencari Voice Data Recorder (VDA).