JAKARTA, KOMPAS.TV - Pencarian korban pesawat dan bagian dari kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih terus dilakukan pada hari ke enam.
Tim penyelam dari satuan Kopaska, Taifib, Denjaka, dan Dislambair juga menggunakan alat Robot Operated Vehicle atau ROV.
Setelah ROV dimatikan, tim penyelam langsung turun dan berfokus ke wilayah pencarian masing-masing.
Data dari ROV yang beroperasi semalaman inilah yang digunakan untuk membantu para penyelam mengindentifikasi barang atau jasad yang tak terlihat pandangan para penyelam.
Dompet, kartu identitas, serta sejumlah pakaian ini menjadi salah satu temuan tim penyelam yang menjelajah di perairan Kepulauan Seribu sejak Kamis (14/01) pagi.
Ada kurang lebih 4.000 personel gabungan yang dikerahkan dalam operasi pencarian korban pesawat dan bagian dari kotak hitam Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC di hari ke enam.
Pencarian dilakukan di 6 titik di wilayah perairan Kepulauan Seribu.
Basarnas juga memperluas cakupan pencarian hingga ke pesisir dan wilayah pantai setelah kemarin ditemukan puing dari pesawat Sriwijaya Air yang tersangkut di jaring nelayan.
Tim DVI Mabes Polri menyerahkan jenazah salah satu korban Sriwijaya Air PK-CLC kepada keluarga.
Jenazah korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182, Ocky Bisma diserahkan ke pihak keluarga di Rumah Sakit Polri Jakarta.
Ocky Bisma berhasil diidentifikasi berkan pencocokan dan temuan 12 titik kesamaan antara sidik jari ante mortem dan post mortem.
Hal ini disebut cukup untuk memastikan identitias korban.