KABUPATEN BANJAR, KOMPAS.TV - Kondisi Jalan Gubernur Syarkawi sebagai akses utama mobil bermuatan besar di dalam ataupun di luar Kalimantan Selatan rusak parah dan dipenuhi lumpur pasca banjir, senin (8/2/2021).
Sejumlah truk yang nekat melintasi lokasi di Jalan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar ini pun terpaksa menghentikan perjalanannya karena beratnya medan.
Lumpuhnya lintasan Jalan Gubernur Syarkawi menjadi alasan para sopir memilih jalan kota yakni di Jalan Alalak Utara, Banjarmasin, dengan menggunakan kapal feri sebagai akses alternatif penyeberangan angkutan dari dalam dan luar Kalimantan Selatan.
"Ya karena satu-satunya akses itu saja, jadi armada ke Kalteng menumpuk di situ. Kalau truknya tanpa muatan bisa melintas tapi kalau ada muatan tidak bisa karena ada lubang-lubang jalan yang semakin dalam setelah banjir," ucap Totok Margo Santoso, seorang sopir truk yang juga tertahan di lokasi tersebut.
Kendati demikian para sopir mengeluhkan biaya jalur transportasi penyeberangan di jalan alalak utara yang dipatok sebesar Rp.350.000 dan lamanya waktu antrean sehingga para sopir berharap adanya tambahan jalur transportasi penyeberangan dari pemerintah dengan biaya terjangkau.