JAKARTA, KOMPAS.TV - Banjir yang melanda di sejumlah titik di Ibu Kota apakah ada akibat dari sistem tata kelola air di perkotaan yang kurang baik?
Kami tanyakan lansgung kepada Pakar Tata Kelola Air dari Universitas Indonesia, Firdaus Ali.
Setelah sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan meski curah hujan tinggi, titik banjir di Jakarta mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
Normalisasi saluran air, sungai, waduk serta pembuatan sumur resapan dinilai sangat membantu untuk mencegah terjadinya banjir di Ibu Kota.
Pakar Tata Kelola Air menyebut kita tidak bisa menolak turun nya hujan, dan tidak bisa memperkirakan intensitasnya.
Maka yang bisa kita lakukan adalah bagaimana kesiapan dalam mengelola air agar tidak menjadi bencana.
Curah hujan yang relatif tinggi sejak Jumat (19/02) malam mengakibatkan banjir di sejumlah titik di DKI Jakarta, bahkan banjir menggenangi beberapa ruas jalan tol.
Pakar Tata Kelola Air menyebut bahwa hal ini menandakan bahwa sistem drainase tidak berfungsi dengan baik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa hujan lebat dengan angin kencang masih akan terjadi di sebagian Pulau Jawa hingga sepekan ke depan, terutama di wilayah Jabodetabek.
Warga diminta waspada, terkait durasi panjang dan tingginya curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir.