JAKARTA, KOMPAS.TV - Banjir perlahan surut di Ibu Kota, namun duka cita mewarnai musibah banjir tahun ini.
Lima warga yang meninggal dunia, adalah seorang lansia yang terkunci, dan empat orang anak usia 7 hingga 13 tahun yang tenggelam saat bermain.
Di wilayah banjir paling parah di Cipinang Melayu, Jakarta Timur sebagian warga mulai kembali membersihkan rumah dan perabotan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, debit air di Sungai Ciliwung, Kali Krukut Pesanggrahan dan Kali Sunter mulai normal sejak pagi tadi (21/02).
Meski banjir mulai surut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG mengimbau semua pihak tetap waspada .
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut hujan ekstrem dengan intensitas tinggi diperkirakan terjadi pada Selasa 23 hingga 25 Februari.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menyebut Pemprov DKI belum berhasil menata 13 sungai yang kerap memicu banjir di Ibu Kota.
Nirwono Yoga juga mengkritik tata drainase DKI Jakarta yang hanya berfungsi 30 persen dengan kemampuan penyaluran hujan lokal hingga 100 mili meter per hari.
Dari total 44 posko pengungsian yang didirikan di DKI Jakarta, hari ini (21/02) tersisa 10 pengungsian yang digunakan.
Antisipasi penularan covid-19 di pengungsian yang masih padat, diterapkan dengan bantuan masker, tes usap bagi warga prioritas, seperti ibu hamil, lansia dan mereka yang sakit.