BULELENG, KOMPAS.TV - Pewarna tekstil yang selama ini kita kenal berasal dari bahan olahan kimia. Tetapi di Buleleng, Bali, sebuah tempat usaha tekstil menggunakan pewarna tekstil dari bahan alami.
Proses pembuatan warna alami tekstil ini dilakukan di tempat usaha usaha tekstil Pagi Motley Studio, di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Daun mangga yang telah diproses dengan dicacah, dapat menghasilkan warna kuning.
Selain daun mangga, bahan alami lain yang dapat digunakan sebagai pewarna di antaranya adalah serabut kelapa untuk warna coklat.
Daun ketapang untuk warna hitam, kayu secang untuk warna merah. dan untuk warna biru menggunakan pohon strobilanthes atau dikenal dengan nama kecibeling.
Butuh waktu satu minggu untuk menyelesaikan proses pewarnaan pada tekstil dengan mengunakan bahan alami.
Proses pencelupan dilakukan berkali-kali hingga warna yang dihasilkan oleh tanaman dapat melekat pada serat tekstil.
Bukan hanya ramah lingkungan, kain-kain dengan pewarna alami juga memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Bahkan produk-produk yang dihasilkan diminati hingga pasar eropa, Amerika, Jepang hingga Korea.
Karena proses pewarnaan yang rumit, tak heran produk tekstil ini bernilai tinggi.
Tekstil dengan warna alami ini dijual dari empat ratus ribu hingga dua juta rupiah. Bahkan untuk produk premium dapat dihargai mencapai sepuluh juta rupiah.
Video Editor: Lisa Nurjannah