SULAWESI, KOMPAS.TV - Pemadian Bora yang terletak di Lorong Janda, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan ramai dikunjungi hari libur jelang tahun baru.
Para pengunjung tampak asyik bermain air di dua kolam permandian yang ada di dalam objek wisata itu.
Dari dua kolam yang ada, kebanyakan pengunjung anak-anak meluncur di perosotan kolam renang.
"Saya kesini temani adik, pemandian ini ramai juga jadi saya ajak adik saya ke sini mandi-mandi dan biaya masuk ke permandian ini murah," kata seorang pengunjung, Aisah, Minggu 30 Desember 2018.
Untuk masuk ke lokasi permandian, pengunjung baik dewasa maupun anak-anak merogoh kocek Rp 10 ribu per orang.
Seiring berjalannya waktu, pemerintah daerah dibantu masyarakat sekitar menggali sumber air panas tersebut, sehingga ukurannya menjadi lebih besar dari yang semula. "Waktu itu dilakukan tahun 2002, dengan menggunakan alat berat. Setelah itu, barulah dibuatkan seperti kolam yang dikelilingi cor. Sejak saat itu, pengelolaan dipegang alih pemerintah Donggala," ungkap Fadlin menjelaskan.
Pada 2008, sejak Sigi mengalami pemekaran, pengelolaan objek wisata Pemandian Air Panas Bora diambil alih dan dikelola langsung oleh Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sigi. Sejak saat itu, berbagai fasilitas dibangun di lokasi objek wisata dengan luas sekitar 7 hektar tersebut.