JAKARTA, KOMPAS.TV - Kedua pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar hari Minggu (28/3) lalu menganggap aksi mereka sebagai bulan madu.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar pun menganggap tindakan keduanya diluar akal sehat dan jauh dari nilai nilai agama.
Seperti diketahui, kedua pelaku merupakan pasangan suami istri yang baru menikah 6 bulan yang lalu.
L dan istrinya YSF tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi Selatan.
Mereka dinikahkan oleh R, terduga teroris yang terlibat pengeboman gereja katedral di Jolo, Filipina.
Saat melakukan aksi bom bunuh diri pelaku wanita diketahui tengah hamil 4 bulan.
Keduanya diketahui sering mengikuti pengajian yang berisi doktri jihad di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Biringkanaya, Makassar.
Menurut Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar saat ini perekrutan anggota teroris menyasar kaum milenial.
Menurut boy kalangan milenial lebih mudah untuk didoktrin dan dinilai efektif dalam melakukan aksi teror seperti aksi bom bunuh diri.
Video Editor: Lisa