Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menjelaskan jika dulu proses rekrutmen teroris adalah dengan mengincar anak muda bermasalah yang mencoba untuk bertobat. Namun, anak muda tersebut menemukan mentor yang salah. Akhirnya mereka diberikan pemahaman agama yang salah dan dilarang mencari sumber referensi lain.
Saat ini paham-paham radikal disebarkan dengan luas di internet. Sehingga anak-anak muda yang masih mencari jati diri dengan mudah terpapar paham radikalisme. Belum lagi anak muda yang haus akan informasi sering kali membuka situs-situs tidak jelas.
Begini Proses Milenial Terpapar Paham Radikalisme