JEMBER, KOMPAS.TV - Seorang pecinta burung di Desa Bagorejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember Jawa Timur, sukses beternak burung cinta atau love bird. Bentuk, corak warna dan suara yang khas membuat burung yang berasal dari daerah Sabana Afrika dan Madagaskar ini berharga mahal.
Adalah Abdul Ro'uf, warga Desa Bagorejo, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, yang sukses mengembangbiakan burung cinta atau love bird.
Awalnya, Abdul Ro'uf mempunyai sepasang indukan jantan dan betina yang kini berkembang menjadi puluhan burung di rumahnya. Burung love bird sendiri mempunyai ukuran kecil antara 13 sampai 17 centimeter dengan berat sampai 60 gram.
3 jenis burung cinta jenis lovebird parblue, lovebird blorok dan lovebird albino sengaja dipilih untuk dikembangbiakkan, karena mudah perawatannya dan paling banyak diburu oleh para pecinta burung.
Cara penjodohannya pun melalui sistem tempel. Jantan dan betina mempunyai dimasukkan dalam satu sangkar dalam waktu 3 sampai 4 hari. Betina lovebird akan bertelur antara 4 sampai 6 butir yang akan dierami selama kurang lebih 21 hari.
Jika sudah menetas, anakan burung dipisah dari induknya selama kurang lebih 15 hari dengan memberi asupan pakan dengan cara disuapi pakan burung yang dihaluskan, dicampur dengan susu dan jagung manis yang dihaluskan.
Abdul Ro'uf juga memberi pakan sayur sayuran yang dihaluskan dan diberi protein dari susu agar warna burung menjadi lebih indah.
Sedangkan untuk melatih suara, Abdul Ro'uf selalu rutin mendengarkan berbagai suara burung kepada burung cinta piaraannya sejak usia anakan.
Abdul Ro'uf memasang harfa dari 150 ribu rupiah hingga 500 ribu rupiah untuk anakan, sedangkan untuk burung yang sudah pandai berkicau dijual dengan harga 10 juta rupiah.
#LoveBird #BurungCinta #BurungBerkicau