FLORES TIMUR, KOMPAS.TV - Banjir bandang yang dipicu badai seroja juga menyebabkan sejumlah jembatan ambruk. Warga pun terpaksa antre untuk menyeberang dengan menggunakan jembatan darurat.
Banjir bandang tak hanya membuat jembatan ambruk tetapi juga menyebabkan kerusakan parah di area sekitar. Banjir mengakibatkan sejumlah pohon hanyut dan membuat rumah warga rusak.
Banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, merusak akses publik seperti jalan dan jembatan. Hal inilah yang membuat aktivitas pencarian korban terhambat.
Terdapat 7 titik lokasi yang terdampak banjir bandang. Pada titik-titik ini terdapat banyak rumah yang hancur dan akses jalan terputus total.
Saat ini, Pemkab Flores Timur sudah membangun posko pengungsian dan memobilisasi warga mengungsi ke rumah-rumah penduduk lainnya.
Aparat Desa Waiburak bersama warga mendirikan dapur umum. Mereka mendirikan dapur umum di posko pengungsian yang bertempat di Kapela Wailingo.
Hingga sore tadi, ada 2 keluarga yang beranggotakan 11 orang tengah mengungsi di sana. Di Desa Amakaka, Lembata, kerusakan parah pasca banjir bandang juga terlihat.
Sejumlah pohon besar tercerabut dari akarnya menerjang bangunan dan menyebabkan kerusakan parah.
Pasca banjir warga mulai kembali ke permukiman mereka mencari harta benda yang bisa digunakan.