YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada persoalan kesehatan, namun juga berimbas negatif pada sektor ekonomi, termasuk kalangan UMKM. Apip's Batik yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta, adalah salah satu pelaku UMKM yang terpukul akibat pandemi Covid-19.
Penjualan Apip's Batik yang merosot drastis hingga angka 20 persen, memaksa pemilik usaha mengurangi jumlah pekerja untuk sementara waktu. Saat ini, para pekerja yang dipertahankan lebih berkosentrasi pada kreasi produk baru, sembari menunggu pasar kembali bergairah.
Apip's Batik sejatinya adalah salah satu pelaku UMKM yang laris mengirim produknya ke manca negara. Selain gencar melakukan pameran di berbagai belahan dunia, penjualan daring juga dirasakan banyak mendongkrak angka penjualan batik.
Namun sejak pandemi Covid-19 merebak, produk mereka banyak tertahan di gudang. Pemilik usaha berharap, pemerintah bisa mendukung gerakan bela beli batik dalam negeri demi menggerakan kembali roda perekonomian para perajin batik yang macet akibat omset penjualan turun drastis.
Apip's Batik mulai mengembangkan usahanya sejak tahun 90 an, dari generasi ke empat salah satu keluarga pengusaha batik asal Pekalongan, Jawa Tengah. Hijrah ke Yogyakarta, Apip's Batik kemudian membidik pasar Internasional dengan mengandalkan batik motif kreasi baru, yang diadopsi dari ragam corak nusantara.
#Batik #Yogyakarta #UMKM