ACEH,KOMPAS.TV - Seorang Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Abulyatama, Aceh Besar berhasil menciptakan alat deteksi stunting pada balita.
Alat ini dirancang untuk mempermudah tenaga kesehatan dalam mendata balita yang memiliki gejala stunting sehingga bisa dilakukan upaya pencegahan sejak dini.
Mahasiswa bernama Nurul Arham berhasil menciptakan inovasi alat kesehatan yang berguna bagi masyarakat.
Dirinya merancang alat deteksi stunting pada balita yang bisa dipergunakan dengan mudah dengan nama automatic stunting meter.
Stunting adalah keadaan status gizi balita yang dinilai berdasarkan indeks panjang badan atau tinggi badan dan umur si balita.
Berdasarkan data riset kesehatan dasar indonesia 2018, Aceh menduduki peringkat ketiga tertinggi angka penderita stunting di Indonesia.
Nurul Arham bertekad untuk menciptakan alat deteksi stunting yang bisa digunakan dengan mudah tanpa harus mengukur balita secara manual.
Dari beberapa percobaan yang sudah dilakukan pada balita hasilnya mencapai 99,9 persen efektif sehingga alat ini bisa digunakan untuk membantu tenaga kesehatan di Puskesmas dalam mendeteksi gejala stunting pada balita.
Pemakaiannya pun sangat mudah, balita hanya berdiri dibawah alat ukur kemudian petugas akan menginput usia dan jenis kelamin maka secara otomatis hasil status gizi tersebut akan tampil pada layar lcd.
Pihak kampus Unaya memberikan apresiasi atas temuan alat ini yang dinilai sangat bermanfaat, bahkan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat atau LPPM Unaya telah mendaftarkan alat rancangan mahasiswa ini pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual agar bisa dipatenkan dan mendapatkan hak kekayaan atas intelektual.
Video Editor: Febi