Akidah dan Akhlak saling berkaitan, karena jika Akidah serta Akhlak bagus, kita mengetahui bahwa adanya Tuhan dan Tuhan selalu mengawasi, mencatat serta membalas amal, tentu kita akan berbuat atau berperilaku sebaik-baiknya.
Akidah dalam bahasa sederhana diartikan sebagai pengenalan tentang Tuhan dan hal-hal ghaib lainnya. Secara umum dapat dikatakan bagaimana kita meyakini adanya Tuhan, meyakini ajaran Tuhan, dimana Tuhan tidak terlihat, tidak bisa didengar, namun diyakini ada dengan keimanan.
Akidah merupakan ketaatan yang paling mulia dan kebenaran Akidah merupakan syarat diterimanya ibadah yang dilakukan, jika Akidah rusak, ibadah tidak diterima dan pahalanya batal.
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla : "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." [Az-Zumar/39: 65].
Sementara, Akhlak dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku dalam diri manusia dan kepada sesama manusia, seperti orang tua, suami atau istri, teman, dll.
Dari Abu Ad-Darda radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin selain akhlak yang baik. Sungguh, Allah membenci orang yang berkata keji dan kotor." (HR. Tirmidzi, no. 2002. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Wallahu'alam bis shawab.