KOMPAS.TV - Uji klinis Tes Sel Dendritik (sebelumnya disebut vaksin Nusantara) dihentikan sementara oleh Kemenkes, BPOM, dan TNI, penelitian boleh dilakukan namun lebih fokus ke ilmiah berbasis pelayanan.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Lukito, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait penelitian berbasis pelayanan menggunakan sel dedrintik.
Penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas terhadap covid-19 ini tidak untuk dikomersialkan jadi tidak perlu izin BPOM.
Artinya, penelitian ini hanya bisa digunakan untuk pasien sendiri. Penelitian ini akan dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Sebelumnya, sekitar 100 orang tokoh dengan berbagai latar belakang hari ini (18/04/2021) memberi dukungan terhadap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kontroversi pengujian vaksin Nusantara.
Vaksin Nusantara saat ini masih dalam tahap uji klinik fase ke-2, sejauh Ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih belum memberi izin pelaksanaan uji klinik.