JAKARTA, KOMPAS.TV Pemerintah bekerja sama dengan KILL Covid-19 meluncurkan layanan vaksinasi bagi lansia yang disebut dengan home care dan home delivery.
Layanan ini bertujuan untuk mempercepat proses vaksinasi bagi para lansia, sebagai kelompok yang paling rentan terinfeksi Covid-19.
Ketua Umum KILL Covid-19 Indonesia Adharta Ongkosaputra mengatakan banyak lansia yang belum mampu datang ke sentra vaksinasi dengan berbagai alasan.
Oleh karena itu layanan home delivery dan home care ini hadir dengan metode jemput bola.
"Home delivery ini, tim kami akan menujuk ke panti werdha, panti jumpo, tempat-tempat yang ada orang tua, dan kita menyuntikkan vaksin di sana", ungkap Adharta saat memberikan keterangan kepada wartawan (21/4).
"Home care, kita menyediakan tim untuk menjemput, jadi para lansia bisa dikumpulkan di RT, RW, Kelurahan, dibawa ke sentra vaksinasi terdekat", pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, saat ini kelompok lansia dan pekerja publik merupakan kelompok yang diutamakan mendapatkan vaksinasi.
Ia menambahkan, saat ini vaksinasi terhadap pekerja publik sudah mencapai 60 70 %.
Sementara itu, vaksinasi terhadap kelompok lansia yang jumlahnya lebih banyak, justru lebih lambat.
"Kenyataannya lansia ini kalah gesit dari yang muda-muda, jadi yang muda-muda dapat duluan itu sudah hampir 60 67%. Tenaga publik itu targetnya 17,6 juta, itu sudah hampir semuanya dapat. Tapi lansia yang justru lebih banyak 21,6 juta orang di Indonesia, justru lebih berisiko, itu yang agak pelan", pungkas Menkes saat memberikan keterangan pers (21/4).
Hadirnya layanan home care dan home delivery ini diharapkan dapat mempercepat proses vaksinasi terhadap kelompok lansia.