PONTIANAK, KOMPAS.TV - Menggunakan gerobak etalase sederhana, jajanan es krim yang terletak di depan Markas Pemadam Kebakaran Panca Bhakti, Jalan Letjen Suprapto Pontianak ini, selalu ludes diborong warga.
Setiap hari warga silih berganti singgah menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Beberapa membeli untuk dibawa pulang, sebagian juga menikmati dingin dan manisnya es krim di dalam kendaraannya, atau di kios mini ini.
Total, ada hampir 40 varian rasa dari es krim dengan nama Kongpou ini yang selalu dirotasi dengan setiap hari sembilan rasa yang disediakan. Beberapa di antaranya, rasa stroberi, alpukat, vanila, durian, nangka, hingga rasa kekinian seperti bubble gum, green tea, tiramisu, chesee caramel, hingga black forest.
Penyajian es krim juga beragam, mulai dari menggunakan cone kerupuk, mangkuk kerupuk, wafer, sandwich, roti, hingga gelas dan mangkuk, dengan toping kacang merah serta cincau.
Es krim ini masih diolah menggunakan cara tradisional. Bahkan, bahan yang digunakan juga masih menggunakan buah-buah asli yang diolah sendiri.
Herman atau yang kerap disapa Akin, mengku mewarisi resep es krim ini dari mertuanya yang telah berjualan sejak tahun 1955.
Selain rasanya yang khas, es krim ini cukup diminati karena harga yang cukup terjangkau, mulai harga 10 ribu untuk penyajian menggunakan cone, hingga 70 ribu rupiah untuk es krim dengan mangkuk besar.
Tidak hanya memproduksi es krim saja, Herman juga membuat sendiri kerupuk wadah dengan rasa gurih mirip kue semprong.
Dari hanya berjualan menggunakan gerobak kayu, dalam dua tahun terakhir herman terus melebarkan usahanya dengan membuka setidaknya tujuh gerai di Pontianak Dan satu gerai di Kelapa Gading Jakarta yang dikelola oleh anaknya.
Kini sepeninggal Herman, Tim Kongpou memastikan akan terus menjaga cita rasa es krim yang telah melekat di hati penikmatnya ini.