KOMPAS.TV - Komnas KIPI telah selesai menyelidiki 30 kasus meninggal usai menerima vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
Dari hasil diagnosis, KIPI mengungkap kematian warga bukan karena vaksin covid-19.
Hanya satu pasien asal Jakarta yang masih dalam penyelidikan.
Gencarnya vaksinasi yang dilakukan pemerintah untuk mencapai kekebalan tubuh masih ditemukan sejumlah kendala.
Hal ini terbukti dari banyaknya warga yang menerima vaksin mengalami kejadian pasca imunisasi.
Ketua KIPI menyebut, sekitar 211 penerima vaksin Sinovac mengalami gejala mual dan lemas, 27 diantaranya meninggal dunia.
Namun dari hasil diagnosa yang dilakukan ditemukan bahwa sebagian warga yang meninggal karena terkonfirmasi positif covid-19.
Sementara, penerima vaksin AstraZeneca hingga saat ini tercatat 3 kasus wafat usai vaksinasi.
Selain pemuda Jakarta Timur 21 tahun, ada lansia 60 tahun yang wafat usai vaksinasi di DKI Jakarta.
Lansia yang berprofesi sebagai ojek online ini meninggal karena radang paru.
Satu kasus wafat usai vaksinasi AstraZeneca lainnya yakni warga Ambon 45 tahun.
Tiga hari usai divaksin AstraZeneca, pasien sempat mengeluhkan demam hingga batuk dan pilek. Dari hasil diagnose korban ternyata positif covid-19.
KIPI menyatakan seluruh warga yang meninggal bukan karena vaksin covid-19.
Peran warga untuk jujur saat screening sebelum disuntik vaksin dibutuhkan agar dapat mengantisipasi gejala KIPI.