KOMPAS.TV - Di luar upaya mediasi yang dilakukan Mesir dan Qatar, dan berbuah gencatan senjata Indonesia dan negara-negara PBB lainnya juga ikut berupaya meredam konflik di Gaza dalam sidang darurat majelis umum PBB.
Indonesia bersuara di tengah sikap relatif pasif banyak negara Arab.
Berikut liputan Voice of America dari markas PBB di New York, Amerika Serikat.
Untuk pertama kalinya sejak pandemi, puluhan Menteri Luar Negeri berkumpul secara fisik di markas PBB di Kota New York untuk menghadiri rapat umum darurat Majelis PBB guna membahas kondisi di Gaza.
PBB mendesak dilanjutkannya negosisasi.
Diwakili menteri luar negeri Retno Marsudi, Indonesia menegaskan dukungan bagi kemerdekaan Palestina dan mendorong diplomasi multilateral.
Rapat terbukan dewan kemanan PBB pekan sebelumnya gagal menghasilakan sepakat diantara dewan keamanan.
Hal ini dinilai pengamat bisa menjadi momentum untuk memediasi konflik Israel-Palestina.