Pengamat militer Connie Rahakundini menilai Indonesia masih terlalu lemah untuk membantu memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Suara Indonesia sulit didengar negara lain.
Ia juga menilai kedekatan Palestina dengan Indonesia bukan dasar Tanah Air punya kekuatan besar.
Selain itu, Connie menyoroti Indonesia masih belum bisa menyelesaikan masalah batas perairannya. United Nation Convention of Law of the Sea (UNCLOS) 1982 sedianya sudah menjelaskan batas perairan Indonesia.
Kondisi ini, kata Connie, menjadi bukti lemahnya Indonesia di mata dunia. Connie pesimistis Indonesia bisa membantu Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya.
Begitu besar harapan masyarakat Palestina kepada Indonesia untuk membebaskan bangsanya dari jeratan penjajah Israel. Begitupun sebaliknya, begitu besar dukungan publik terhadap Palestina.
Namun selalu ada pro kontra di setiap peristiwa. Sebagian mendukung, namun ada juga kelompok masyarakat yang kontra. Misalnya, berpendapat boleh saja membela Palestina, tetapi jangan lupa sampai membela NKRI dari rongrongan paham khilafah.
Apa urgensi Indonesia menjadi terdepan membela Palestina? Perlukah Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, agar lebih bisa memperjuangkan Palestina?
Saksikan #CrosscheckWithIndraMaulana edisi "Palestina Bukan Urusan Indonesia?" https://www.youtube.com/watch?v=ukUpZveHaIw
Bersama narasumber:
-M. Farhan (Anggota Komisi I DPR RI)
-Connie Rahakundini Bakrie (Pengamat Militer)
Seberapa Kuat Indonesia untuk Bantu Palestina?