GROBOGAN, KOMPAS.TV - Setiap menjelang perayaan Waisak, tak hanya lingkungan vihara yang dibersihkan, namun warga juga membersihkan lingkungan masjid, saluran air, pemakaman umum, serta memasang umbul-umbul. Mayoritas warga Dusun Kagok, Desa Ngarap Arap, Grobogan, beragama Buddha. Namun secara turun temurun warga hidup berdampingan. Dusun Kagok, Desa Ngarap Arap sering dijuluki sebagai dusun toleransi, karena warganya yang berbeda keyakinan sudah terbiasa gotong royong dan hidup rukun satu sama lain.
Sekelompok ibu-ibu pengajian juga turut menyumbangkan dua karung beras dan paket sembako untuk sajian para umat Buddha saat perayaan Waisak.
"Bawa gula, minyak, beras, untuk masak Hari Waisak. Dari masjid, dari umat Muslim di sini, Dusun Kagok, diberikan untuk membantu acara Waisak," kata Ngatini, umat Muslim Dusun Kagok.
Di tengah pandemi Covid-19, warga di Dusun Kagok, Desa Ngarap Arap, Grobogan, yang beragama Buddha tetap melaksanakan perayaan Waisak, namun pelaksanaanya tetap menerapkan protokol kesehatan.
#DusunKagok #Grobogan #Waisak