MADIUN DAN BANYUWANGI, KOMPAS.TV - Kasus Covid-19 klaster hajatan terus bermunculan di Jawa Timur. Di Kabupaten Madiun, 89 orang yang positif Covid-19 dari klaster hajatan dievakuasi ke rumah sakit dengan mengerahkan 26 ambulan. Sedangkan di Kabupaten Banyuwangi, ditemukan 25 orang positif corona setelah mengikut hajatan, bahkan beberapa di antaranya harus dirawat di rumah sakit.
Iring - iringan ambulans dikerahkan ke Dusun Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun untuk mengevakuasi 66 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 pasca menghadiri hajatan pernikahan. Sedangkan 23 warga di Dusun Kedungrejo Desa Mojopurno yang merupakan kontak erat juga dievakuasi.
Rata-rata warga mengalami gejala sakit batuk, pilek dan sesak nafas. Mereka selanjutnya akan menjalani pemeriksaan lanjutan dan isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dolopo Madiun.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro mengatakan bahwa Satgas Covid-19 akan melacak kontak erat di rumah mempelai wanita yang menggelar hajatan pernikahan di Dusun Bulurejo.
Klaster hajatan juga ditemukan di Kabupaten Banyuwangi pada Selasa (15/06/2021). Ada 25 warga di Dusun Ringinsari, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo yang dinyatakan positif Covid-19.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr. Widji Lestariono mengatakan bahwa klaster hajatan itu diketahui setelah salah satu warga yang baru saja menghadiri hajatan pada akhir bulan Mei lalu terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari hasil tracing yang dilakukan pada Selasa (15/06/2021), ada 25 warga yang dinyatakan Covid-19 dan mereka ikut menghadiri hajatan yang sama. Mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing karena tanpa gejala, sedangkan 2 warga lainnya dirawat di rumah sakit.
Untuk memutus rantai penularan, Tim Satgas Covid-19 memperketat pembatasan kegiatan masyarakat dan tracing terhadap orang-orang yang pernah kontak erat.
#Covid-19 #KlasterHajatan #Madiun #Banyuwangi