JAKARTA, KOMPAS.TV - Penjualan tabung oksigen di Pasar Pramuka, Jakarta, meningkat seiring dengan tingginya angka positif Covid-19 di ibu kota.
Imbasnya, stok tabung oksigen di Pasar Pramuka kosong sejak Jumat pekan lalu.
Stok yang kosong terjadi karena berhentinya pengiriman tabung oksigen dari distributor ke pedagang di Pasar Pramuka.
Namun menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pasokan oksigen medis masih mencukupi.
Meski begitu, Anies menyebut distributor kekurangan tenaga pengantar dan armada ke berbagai rumah sakit di Jakarta.
Pemprov DKI mengerahkan instansi kedinasan untuk membantu penyaluran oksigen.
Lalu apa yang bisa kita lakukan sendiri untuk mengatasi kekurangan oksigen pada tubuh tetapi sulit mendapatkan oksigen yang dijual di pasaran?
Pertama Anda harus memiliki alat pengukur saturasi oksigen untuk bisa memantau kadar oksigen di dalam tubuh.
Jika sudah di bawah 94 persen, artinya Anda mulai kekurangan oksigen dalam tubuh dan harus segera melakukan gerakan yang disebut dengan teknik proning.
Teknik ini sudah teruji bisa meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
Posisikan tubuh Anda dalam keadaan telungkup.
Gunakan tiga buah bantal untuk mengganjal bagian leher sedikit di bawah pusar dan di area kaki. Lakukan selama 30 menit.
Posisi kedua dengan menaruh tiga buah bantal sekaligus dan sandarkan tubuh. Lakukan juga selama 30 menit.
Posisi selanjutnya berbaring pada sisi kanan tubuh dengan menaruh bantal pada kepala, bagian bawah pinggang, dan di antara dua kaki.
Lakukan juga selama 30 menit.
Terus lakukan ketiga posisi ini secara bergantian setiap 30 menit sekali dan buat diri Anda senyaman mungkin.
Jangan lupa, pastikan sirkulasi udara di ruangan terjaga dengan baik dan bernapas dengan udara segar sebanyak mungkin.