JAKARTA, KOMPAS.TV WHO mengklasifikasikan varian Covid-19 C.37 atau Lambda sebagai varian yang paling dipantau usai ditemukan di sejumlah negara selain varian Alfa, Beta dan Delta.

Dilansir dari National Health Service (NHS) Inggris, gejala varian ini adalah suhu tinggi, batuk terus menerus, kehilangan atau perubahan pada indera penciuman atau perasa.

Menurut WHO varian Lambda ini dapat meningkatkan potensi penularan. Namun, varian ini belum menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Varian Lambda pertama kali ditemukan di Peru pada Agustus 2020. Varian ini terdeteksi di 29 negara di antaranya adalah Argentina, Brasil, Kolombia, Ekuador, Meksiko dan Chili.

Untuk menghindari varian ini kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19 seperti menjaga jarak, menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menjauhi kerumunan.

Selain itu saat ini dengan adanya mutasi baru virus Corona termasuk varian Lambda, WHO menyarankan agar kita semua menggunakan masker double atau masker ganda seperti masker medis yang dilapisi oleh masker kain.

Video Grafis: Agus Ilyas