KLATEN, KOMPAS. TV Di tengah pandemi produsen kerajinan kapal dalam botol masih bertahan, meski sudah satu tahun tak ada pesanan Kini usahanya mulai menggeliat lagi.
Adalah Agung Santosa, Warga Dukuh Ngaglik, Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Klaten yang memproduksi kerajinan kapal dalam botol. Usaha ini sudah ia geluti sejak tahun 2007 pasca gempa bumi di klaten-yogyakarta kala itu. Sebelumnya Agung memproduksi tahu dan tempe. karena kurang berkembang ia banting setir membuat kapal-kapalan ini.
Bahan bakunya semua dari bahan limbah, yaitu botol minuman, kertas kapas untuk layar, serta limbah kayu sengon. Untuk benang, lem, dan klip, semuanya baru.
Agung berhasil memasuki pasar lokal dan internasional, untuk pasar dalam negeri ia sudah mengirim ke Malioboro, Borobudur, Prambanan, Bali dan lain-lain. Pasar luar negri ia berhasil mengekspor ke Amerika, Turki dan jepang.
Ada empat ukuran yang ia buat, yaitu kapal botol kecil, tanggung, sedang dan besar. Harganya mulai dari tujuh ribu rupiah sampai 45 ribu rupiah.
sebelum pandemi dalam sebulan ia mampu mengirim ribuan botol baik ke luar negeri maupun pasar local. Ia dibantu belasan karyawan.
Setelah satu tahun berhenti tidak produksi karena dampak pandemi, kini usahanya mulai menggeliat. Semua pesanan yang masuk sekarang dikerjakan oleh keluarganya sendiri.
Agung berharap pandemi segera hilang, agar usahanya bisa berjalan lancar kembali, sehingga para tetangga yang membantunya bisa ikut mencari rejeki lagi.