Wabah virus Corona berdampak langsung terhadap industri Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition (MICE). Sejumlah event dan juga pameran yang sudah dijadwalkan terpaksa ditunda atau dibatalkan. Para pelaku usaha menyebut pembatalan event MICE mencapai hampir 50 persen di kuartal pertama 2020.
Padahal, MICE merupakan salah satu industri yang penting karena memberikan dampak besar terhadap perekonomian. Kajian dari Oxford Economics tahun 2018 menyebut MICE punya potensi yang besar sebagai motor penggerak ekonomi. Ini tidak hanya dilihat dari perputaran uang dan bisnis event saja, tetapi dari jumlah tenaga kerja yang diserap dari bisnis MICE.
Saat ini dampak ekonomi event Indonesia menempati urutan ke-17, mengalahkan Thailand yang ada di posisi ke-22, dengan Direct Spending US$ 6,3 miliar. Dengan adanya pandemi ini, pelaku usaha di industri MICE harus memikirkan cara untuk bisa tetap bertahan.
Langkah apa yang harus diambil para pelaku industri MICE untuk bisa bangkit kembali serta kebijakan apa yang harus dikeluarkan pemerintah untuk kembali membuat industri MICE sebagai salah satu roda penggerak ekonomi Indonesia?
Simak Katadata Forum Virtual Series bertema
" Masa Depan Industri Meeting, Incentive, Conference & Exhibition (MICE) Pasca-Pandemi Covid-19".
Bersama:
1. Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi & Pameran Kemenparekraf - Iyung Masruroh
2. Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DKI Jakarta, Wita Jacob
3. COO Jublia, Errol Lim
4. Research Director Katadata Insights Center, Dr. Mulya Amri PhD
Moderator:
CO-Founder Indonesia International MICE Expo, Panca Rudolf Sarungu
Co-Host
Richard Lioe - Katadata