KOMPAS.TV - Beberapa waktu terakhir viral unggahan di media sosial terkait pemasangan bendera putih oleh pedagang kaki lima di sejumlah tempat saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Bendera putih yang dikibarkan merupakan tanda bahwa mereka tak lagi sanggup menghadapi Covid-19 yang telah menghancurkan perekonomian mereka.
Tahukah kamu asal-usul bendera putih identik dengan simbol menyerah?
Mengibarkan bendera putih yang diikat pada sebuah tongkat sering kali diartikan sebagai tanda menyerah.
Tradisi mengibarkan bendera putih ternyata sudah digunakan sejak lama oleh bangsa Tiongkok dan Romawi untuk menunjukkan sikap menyerah.
Para ahli sejarah percaya bahwa warna putih adalah warna yang mudah dikenali di tengah suasana peperangan.
Pada masa itu, kain putih merupakan kain yang sering digunakan dan mudah didapatkan.
Selain itu, dalam kepercayaan Tiongkok warna putih melambangkan rasa duka dan kematian.
Bendera putih dianggap sebagai sebuah pertanda duka dan kesedihan yang mereka alami karena kekalahan.
Selain sebagai tanda menyerah, bendera putih juga berkembang sebagai tanda gencatan senjata dan ajakan negosiasi ketika dalam peperangan.
Utusan perang serta petugas kesehatan menggunakan bendera putih untuk memberikan tanda bahwa mereka jangan diganggu ketika sedang mengangkut orang-orang yang terluka pada saat perang.
Berbagai arti bendera putih kemudian dibahas dalam sebuah konvensi di Jenewa dan Den Haag pada abad ke-19 dan ke-20. Makna bendera putih disepakati secara mendunia menjadi satu arti saja.
Bendera putih dianggap sebagai sebuah simbol sakral yang melindungi penggunanya dari berbagai serangan, namun tidak boleh dimanfaatkan sebagai sebuah cara terselubung untuk menyerang secara diam-diam.(*)
Grafis: Arief Rahman