PONTIANAK, KOMPAS.TV Di tengah pandemi covid-19 yang masih melanda, transaksi digital dirasa efektif untuk mengurangi tatap muka langsung. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Agus Chusaini mengaku, tren digitalisasi mengalami peningkatan, seperti transaksi SKNBI, uang elektronik, kartu kredit, bahkan untuk membuka rekening di bank.
Tidak hanya itu, platfrom penjualan digital juga kini pertumbuhannya semakin tinggi. Masyarakat pun kini cenderung menggunakan aplikasi digital dalam tiap transaksi.
Tentu saja dengan tingginya transaksi digital, akan mengurangi risiko terpapar covid-19, dan bisa mengurangi proses tatap muka dalam transaksi. Bahkan, kini generasi milenial diakui sudah hampir 50 persen menggunakan transaksi digital.
Agus menambahkan suka tidak suka, mau tidak mau kedepan transaksi pembayaran akan dilakukan secara digital. Jika tidak kita akan tertinggal jauh dengan negara maju yang sudah hampir 100 persen menggunakan transaksi digital dalam tiap pembayaran.
Sehingga ke depan, masyarakat dan pelaku UMKM juga diharapkan memanfaatkan pembayaran digital guna memperbaiki prekonomian, tanpa khawatir terpapar covid-19 jika transaksi dilakukan langsung atau tatap muka.