Bangkalan, KompasTV Jawa Timur - Setiap awal bulan Muharram yang merupakan tahun baru Islam, ada tradisi unik di Bangkalan, Jawa Timur. Banyak warga membuat bubur dari beras yang ditaburi irisan telur,bawang dan kacang goreng.
Tradisi ini sebagai tanda syukur karena telah diberikan kesehatan dan rejeki yang cukup oleh Yang Maha Kuasa, apalagi di masa pandemi Covid-19,
Satu Muharram hari ini, adalah tahun baru Islam yang di beberapa daerah terdapat tradisi yang sudah ada secara turun temurun.
Meski pandemi Covid-19, tak nenyurutkan warga untuk tetap memperingati tahun baru Islam.
Di Bangkalan, Jawa Timur, banyak warga membuat bubur yang di sebut juga Tajin Syuro.
Bubur atau tajin ini terbuat dari beras yang diolah dengan cara dididihkan dengan air hingga halus menjadi bubur.
Setelah menjadi bubur diberi garam yang dilarutkan dalam air santan, kemudian dituangkan dan diaduk kembali hingga merata.
Bubur Syuro kemudian dituangkan ke dalam piring atau sejenisnya. Di atas bubur ditaburi irisan daging yang sudah dicincang bersama wortel,ditaburi bawang goreng agar rasanya sedap, diberi irisan telur dan kacang goreng.
Menurut warga setempat tradisi membuat bubur Syuro di satu Muharram ini, untuk menolak berbagai penyakit dan ungkapan syukur karena telah diberikan kesehatan dan rejeki yang cukup oleh Yang Maha Kuasa.
Bubur yang sudah dihidangkan di piring maupun wadah lainnya di makan bersama keluarga.
Setelah itu bubur diantarkan kepada sanak keluarga dan tetangga terdekat, agar ikut merasakan nikmatnya bubur Syuro di satu Muharram.
Karena masih pandemi Covid-19, proses pembuatan bubur ini pun tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan memakai masker dan manjaga jarak.
#bangkalana #jatim #suro #muharram #tradisi #bubur
MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :
facebook :https://www.facebook.com/kompastvjatim
instagram :https://www.instagram.com/kompastvjatim
twitter :https://twitter.com/kompastvjatim