KOMPAS.TV - Merespons situasi yang tidak kondusif di Afghanistan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri memastikan warga negara Indonesia di Afghanistan dalam kondisi yang aman.
Kementerian Luar Negeri tetap mematangkan opsi memulangkan WNI jika situasi di Afghanistan semakin tidak terkendali.
Sementara itu menurut mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Pengurus Nahdatul Ulama As'ad Said Ali, warga tidak bisa menilai dampak kembalinya taliban berkuasa di Afghanistan dalam waktu singkat.
Dibutuhkan waktu setidaknya satu bulan untuk melihat dan menilai dampak Taliban yang kembali berkuasa di Afghanistan.
Laporan dari jurnalis KompasTV memaparkan, berkenaan dengan informasi yang dikabarkan melalui akun media sosial Twitter @indoflyaer yang disampaikan pada 18 Agustus lalu pukul 17:52 WIB, bahwa ada maskapai milik Indonesia yaitu Batik Air berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju ke Bandara Kabul, Afghanistan dengan tujuan untuk menjemput WNI yang ada di Afghanistan.
Executive General Manager (EGM) Halim Perdanakusuma Marsma TNI Nandang Sukarna mengatakan, tidak ada persiapan khusus apu pun dari pihak Bandara Halim untuk melakukan penyambutan kedatangan WNI yang akan pulang.
Pihak Lion Air juga menyampaikan, bahwa rute penerbangan Kabul Jakarta dan sebaliknya belum dimiliki oleh Lion Air Group.
Sementara itu pihak Kemenlu mengatakan, untuk membawa 15 WNI pulang dari Afghanistan, pihaknya masih melihat kondisi sosial politik di Kabul.