KOMPAS.TV - Sejumlah warga bersitegang dengan panitia vaksinasi, karena tidak dapat nomor antrean vaksinasi.
Warga berbondong-bondong mendatangi aula kantor Kecamatan Mandai, Maros, Sulawesi Selatan, setelah mendengar informasi adanya vaksinasi di kantor kecamatan.
Padahal panitia hanya melayani warga yang telah melakukan pendaftaran online terlebih dahulu.
Kerumunan pun tidak dapat dihindarkan. Panitia akhirnya menambah pelayanan khusus bagi warga yang mendaftar di tempat yang berbeda.
Vaksinasi yang berlangsung di Maros, Sulawesi Selatan, membludak antrian warga hingga memicu terjadinya kerumunan di loket pendaftaran.
Ratusan warga yang tidak dapat nomor antrian pun bersih tegang dengan panitia. Pasalnya pendaftaran vaksinasi yang di buat secara online membuat warga tidak kebagian antrian vaksin.
Aula kantor Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, sontak dipadati oleh kerumunan warga yang hendak mengikuti vaksinasi tahap pertama dan kedua, yang di gelar oleh organisasi kepemudaan bersama pemerintah daerah dalam kegiatan bertajuk sentra vaksin pemuda Maros.
Ratusan warga yang mengantri sejak pagi hingga siang untuk mendapat nomor antrean dari panitia, protes terkait pendaftaran online yang dilangsungkan.
Pasalnya ratusan warga yang hendak mengikuti vaksinasi tidak mengetahui hal itu, mereka hanya bisa mendaftar secara offline bermodalkan foto copy KTP dan kartu keluarga.
Sementara vaksinasi hanya melayani warga yang sebelumnya melakukan pendaftaran online.
Kerumunan pun tidak dapat dihindarkan, meski panitia berulang kali menghimbau warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak.
Mebludaknya antrian warga sebelumnya dipicu dengan adanya informasi yang diterima oleh warga akan adanya vaksinasi di kantor kecamatan.
Namun pendaftaran vaksinasi yang di gelar secara online di luar sepengetahuan warga, sementara kuota vaksin juga sangat terbatas hanya 500 orang.