JAKARTA, KOMPAS.TV Sejak kelompok Taliban memasuki ibu kota Kabul pada 15 Agustus, puluhan ribu warga Afghanistan yang mencoba melarikan diri.
Bahkan lebih dari 20 orang tewas dan puluhan lainnya cedera dalam penembakan dan penyerbuan di tengah kekacauan di dekat bandara internasional Kabul.
Warga Afghanistan terus mengerumuni daerah itu dengan harapan bisa naik pesawat evakuasi.
"Kebanyakan orang yang datang ke bandara tidak membawa dokumen resmi yang sah, dan mereka berkerumun di sekitar sini. Belum bisa dipastikan siapa yang memiliki dokumen dan siapa yang tidak."ungkap Warga Afghanistan yang tidak disebutkan namanya dikutip dari video APTN.
Tentara AS, pejuang Taliban dan anggota pasukan keamanan Afghanistan telah melakukan upaya besar untuk menjaga ketertiban di pintu masuk bandara selama lebih dari seminggu.
"Mereka (pasukan asing) tidak memberikan informasi apa pun, tetapi hanya menembakkan tembakan peringatan dan menggunakan gas air mata. Kami datang ke sini dengan dokumen hukum yang sah, tetapi mereka masih memukuli kami dan mengusir kami dari bandara."ungkap salah seorang warga lainnya.
Sebagian besar warga Afghanistan yang berkumpul di luar bandara tidak memegang paspor atau dokumen identitas.
Mereka masih berusaha meninggalkan Afghanistan, sementara itu, orang lain dengan dokumen hukum yang sah sering gagal masuk bandara karena ricuh.
Video Editor: Galih