SUBANG, KOMPAS.TV - Kepala Desa Cagak, Subang meminta warganya tak berasumsi tentang siapa pelaku pembunuhan Amelia dan ibunya Tuti, warga diminta bersabar menunggu hasil penyelidikan polisi.
Belum terungkapnya pelaku pembunuhan ibu dan anak di Jalan Cagak, Subang, Jawa Bara membuat berbagai spekulasi muncul.
Banyak masyarakat yang berasumsi dan menjadikan sejumlah saksi tersudut karena informasi yang simpang siur.
Kepala Desa Jalan Cagak meminta warganya agar tidak membuat asumsi terkait siapa pelaku dibalik pembunuhan itu, warga diminta bersabar menunggu hasil penyelidikan di kepolisian.
Polisi memang menyebut sudah menemui titik terang atas kasus ini, namun proses penyelidikan masih terus berlanjut sambil menunggu hasil pemeriksaan labfor.
Jumlah saksi yang diperiksa pun kian bertambah, saat ini sudah ada 25 orang yang diperiksa sebagai saksi termasuk suami korban Yosep dan istri mudanya Mimin.
Saat ini suami sekaligus ayah korban, Yosep dan istri mudanya Mimin telah menunjuk seorang kuasa hukum untuk mendampingi mereka menjalani pemeriksaan polisi.
Kuasa hukum keduanya meyakini kliennya tak terlibat dalam kasus pembunuhan itu.
Yosep dan mimin dicecar dengan 50 pertanyaan selama hampir 10 jam pemeriksaan di kantor polisi.
Hasil penyelidikan polisi, pelaku diduga merupakan orang dekat dan mengenal korban.
Hal ini berdasarkan dari sejumlah bukti yang ditemukan saat olah TKP, tak ada pintu yang dirusak oleh pelaku saat memasuki rumah korban.
Spekulasi kemudian mengarah pada konflik pengurusan yayasan sekolah milik keluarga Yosep.
Korban Amalia Mustika Ratu yang merupakan anak Yosep, kini menjabat sebagai bendahara menggantikan posisi Mimin di yayasan itu.
Sebelumnya, Amelia dan ibunya Tuti dibunuh di rumahnya di Subang, Jawa Barat.
Jasad keduanya disimpan dalam bagasi mobil yang terparkir di halaman rumah mereka.
Polisi menduga, pelaku pembunuhan adalah orang dekat yang mengenal korban.