WASHINGTON, KOMPAS.TV - Militer AS Bertindak cepat atas janji Presiden Joe Biden untuk membalas pemboman bunuh diri yang mematikan di bandara Kabul.
Militer AS mengatakan mereka menggunakan serangan drone tanpa awak untuk membunuh seorang anggota kelompok ISIS-K yang berafiliasi dengan Afghanistan, Sabtu (28/7)
Serangan itu terjadi untuk mencegah adanya indikasi bahwa ISIS berencana untuk menyerang lagi saat evakuasi pimpinan AS dari bandara Kabul.
Biden telah menetapkan hari Selasa sebagai batas waktunya untuk tahap akhir keluar dari wilayah tersebut.
Disampaikan oleh seorang pejabat pertahanan, yang berbicara dengan syarat anonim untuk memberikan rincian yang belum diumumkan secara publik. Biden mengizinkan serangan drone tanpa awak dan itu diperintahkan oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin
Serangan udara itu diluncurkan dari luar Afghanistan kurang dari 48 jam setelah serangan Kabul yang menghancurkan yang menewaskan 13 orang Amerika dan sejumlah warga Afghanistan.
Komando Pusat AS memberikan beberapa rincian bahwa pihaknya yakin serangannya tidak membunuh warga sipil.
Komando Pusat mengatakan serangan pesawat tak berawak itu dilakukan di provinsi Nangahar terhadap seorang anggota ISIS-K yang diyakini terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Amerika Serikat di Kabul.
Serangan Balasan militer AS mencerminkan pemantauan ketat terhadap ISIS-K dan pengalaman bertahun-tahun dalam menargetkan ekstremis di bagian-bagian terpencil dunia.
Video Editor: Faqih Fisabilillah