KOMPAS.TV - Pandemi covid-19 menyisakan masalah ketenaga-kerjaan yang cukup pelik, banyak orang sulit mendapatkan pekerjaan termasuk mereka yang baru saja lulus.

Badan pusat statistik mengemukakan tingkat pengangguran terbuka melesat dalam setahun.

Sebelum pandemi, pada Februari 2020 tingkat pengangguran terbuka masih di 4,9 - 4 persen, setahun kemudian angka ini melonjak menjadi 6,2 - 6 persen.

Dalam rapat kerja bersama DPR Senin (30/08) kemarin, kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, pengangguran akibat pandemi ini yang menerpa kita justru yang menjadi catatan adalah pengangguran pada usia muda itu lumayan tinggi.

Jadi pada kelompok muda ini terjadi penganggurannya bertambah cukup tinggi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, 34 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya di bidang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, namun tentunya sektor tersebut adalah sektor yang paling terdampak di tengah pandemi.

Menurut Sandi, data jumlah pengangguran seperti gunung es, karena yang dicatat hanya yang kehilangan pekerjaan, tetapi yang dirumahkan dan yang mengalami penurunan pendapatan jumlahnya lebih besar.

Sandi juga menyampaikan, pandemi memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan, baik dari segi digital maupun kewirausahaan khususnya di 3 sektor terbesar yaitu, bidang kuliner, fashion, dan kria.