BLITAR, KOMPAS.TV - Sejumlah guru di kota Blitar mampu mengubah limbah tahu yang biasanya mencemari sungai menjadi pupuk organik. Selain mampu mengurangi pencemaran lingkungan, pupuk organik dari limbah tahu tersebut, juga mampu menyuburkan tanaman warga.
Sejak puluhan tahun lalu, sungai di lingkungan Tanjungsari kota Blitar sudah tercemar limbah pabrik tahu. Air sisa produksi tahu oleh warga sekitar, dibuang begitu saja hingga mencemari ekosistem sungai.
Berangkat dari situlah, sejumlah guru dari sekolah dasar islam Tanjungsari kota Blitar berinisiatif mengolah limbah tahu. Berbagai penelitian pun dilakukan, agar limbah tahu dapat bermanfaat bagi warga sekitar.
Setelah melalui berbagai tahapan, para guru pun mencetuskan untuk mengolah limbah tahu menjadi pupuk organik. Dalam proses pembuatannya, 1 liter air limbah tahu, akan dicampur dengan air bekas pencucian beras, serta rumput yang biasa tumbuh di sawah.
Setelah semua bahan terkumpul, cairan bakal pupuk tersebut kemudian dihaluskan, dan fermentasi selama 14 hari, Nantinya, pupuk organik tersebut akan diberikan secara gratis bagi warga sekitar.
Warga juga diberikan edukasi untuk membuat pupuk organik dari limbah tahu miliknya secara mandiri.
Selama 3 bulan berjalan, sudah puluhan liter pupuk organik dari limbah tahu dibagikan gratis kepada warga. Selain bermanfaat bagi warga sekitar, berkat inovasi tersebut, pencemaran sungai di lingkungan karangsari dapat berkurang.
#Blitar #Guru #Limbah #Pencemaran #Sungai #Beritakediri