SOLO, KOMPAS.TV - Warna air di Sungai Bengawan Solo diperbatasan Kabupaten Sukoharjo dengan Kota Solo, Jawa Tengah, terlihat berwarna hitam dan coklat pekat karena limbah yang diduga berasal dari industri rumahan ethanol dan tekstil. Ethanol yang kerap dibuang sebagai bahan miras jenis ciu berbau cukup menyengat. Sementara limbah pewarna tekstil membuat air sungai berwarna keruh. Akibatnya PDAM Kota Solo sempat menghentikan operasional salah satu instalasi pengolahan air minumya.
"Kira-kira 6 ribu pelagan yang nanti terdampak kalo kita ini berhenti. Tapikan kita punya solusi lain, ketika ini tidak berfungsi, nanti akan ada pengalihan aliran," kata Agustan, Dirut PDAM Kota Solo.
Menyikapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan pencemaran limbah industri pengolahan ciu di Sungai Bengawan Solo sudah keterlaluan. Ganjar akan melakukan tindakan tegas mengenai pencemaran limbah ciu tersebut dan kasus pencemaran limbah ciu di Bengawan Solo tidak ada yang main-main. Menurut Ganjar hal tersebut sudah terlalu meremehkan peraturan karena tidak hanya di area Blora tetapi juga di Solo.
"Kita akan proses, dan kita akan cari. Tapi sebenarnya ini bukan cerita hari ini, ceritanya sudah lama, sama modusnya seperti kejadian orang, sepertinya membuang kotoran dari pengolahan alkohol di sekitar Blora. Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Kita akan melakukan tindakan tegas. Kita sudah bicara, tidak ada yang boleh main-main, dan rasa-rasanya mereka siluman-siluman yang membuang itu menantang pemerintah begitu. Jadi menurut saya sudah kebangeten, karena tidak hanya area di Blora yang kena, di Solo juga kena. Jadi sebenarnya hari ini juga kita coba akan cari," ujar Ganjar.
Tim khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah diturunkan untuk melakukan pengecekan dan observasi terkait dampak pencemaran limbah industri pengolahan ciu di Sungai Bengawan Solo.
#sungaibengawansolo #limbahindustri #ganjarpranowo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/211004/air-sungai-bengawan-solo-tercemar-limbah-ciu-dan-tekstil