PONTIANAK, KOMPAS.TV - Didampingi Gubernur Kalimantan Barat, Menteri Pertanian Republik Indonenesia, Syahrul Yasin Limpo, meninjau perusahaan pencucian sarang burung walet PT. Borneo Walet Lestari, di Jalan Wan Sagaf Pontianak, Sabtu lalu (11/09/21).
Dalam peninjauan ini, Mentan menyatakan sarang burung walet merupakan komoditi baru yang didorong Presiden Joko Widodo, sebagai andalan ekspor. Syahrul berharap, Kalbar dapat maksimal dalam melakukan produksi, serta memperbanyak negara tujuan ekspor.
Eddy Lyanto, salah seorang eksportir sarang burung walet Kalbar, menyatakan, di masa pandemi covid-19 ini, permintaan sarang burung walet meningkat hingga 50 persen.
Dari permintaan yang biasanya hanya 1 ton, kini mampu mencapai 2 ton. Namun ia mengatakan, produksi terkendala, karena adanya pembatasan pekerja.
Dari data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, terdapat 4 unit pencucian sarang burung walet yang sudah memiliki NKV di Kalbar, yakni PT. Faicheung Birdnest Industry, PT. Bao Yan Tang, PT. Sakura Walet Kalimantan, dan PT. Borneo Walet Lestari, dengan total produksi per tahun mencapai 5.160 kg.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/211399/mentan-akan-dorong-penambahan-negara-tujuan-ekspor-sarang-walet-kalbar