LAMPUNG, KOMPAS.TV Sebanyak lima kampung di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung terendam banjir. Banjir terjadi akibat sungai yang meluap karena diguyur intensitas hujan yang tinggi.
Adapun lima kampung yang terdampak banjir, di antaranya Pekon Way Liwok, Pekon Sinar Saudara, Pekon Lakaran, Pekon Bandar Kejadian Kecamatan Wonosobo, serta Jalan Lintas Barat (Jalinbar).
Baca Juga Intensitas Hujan Tinggi, Rumah Warga Di Lima Kampung Terendam Banjir di https://www.kompas.tv/article/206867/intensitas-hujan-tinggi-rumah-warga-di-lima-kampung-terendam-banjir
Saat dijumpai Camat Wonosobo, Edi Fahrurozi mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir terbesar sejak 10 tahun terakhir.
Ia juga menyebut akan melakukan upaya normalisasi sungai. Namun, diakui olehnya hal ini cukup terkendala, lantaran sulitnya alat berat memasuki kawasan tersebut karena padatnya permukiman rumah warga yang ada di bantaran sungai.
"Kita sudah memerintahkan kepala pekon untuk menginventarisasi masyarakat kita yang terdampak. Karena ada sebagian yang rumahnya diketahui dapurnya roboh," ungkapnya.
Sementara, menurut Iptu Juniko selaku Kapolsek Wonosobo mengatakan bahwa pihaknya juga turut berupaya untuk membantu evakuasi warga bersama dengan Basarnas.
Baca Juga Cegah Banjir di Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana Lakukan Normalisasi Sungai di https://www.kompas.tv/article/176147/cegah-banjir-di-kota-bandar-lampung-eva-dwiana-lakukan-normalisasi-sungai
"Kami dan anggota terus berupaya untuk membantu mengevakuasi warga dengan sarana prasarana yang ada bersama Basarnas. Kalau untuk Jalinbar, kita berlakukan sistem buka tutup satu arah" ujarnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam banjir yang terjadi. Namun, sejumlah surat dan barang berharga lainnya milik warga nyaris tak bisa diselamatkan dari banjir.
Akibat kejadian ini, warga dievakuasi ke kawasan yang tidak terdampak banjir oleh Tim Sar Gabungan menggunakan perahu karet.
#banjir #sungaimeluap #hujanderas
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/213802/sungai-meluap-permukiman-di-lima-kampung-terendam-banjir