KOMPAS.TV - Pengamanan di Laut Natuna utara terus diperketat setelah sejumlah nelayan Indonesia melihat kapal perang China berlayar di kawasan tersebut.
TNI pun membentuk satuan terintegrasi yang bersiaga mengantisipasi peningkatan ancaman atau eskalasi militer.
Ada empat kapal perang yang lanjut melaksanakan patroli di Laut Natuna, antara lain KRI Sultan Thaha Syaifuddin, KRI Teuku Umar, KRI Silas Papare, dan kapal pendukung suplai bahan bakar yaitu KRI Bontang.
Perairan Laut Natuna utara merupakan Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE di mana Indonesia memiliki hak berdaulat untuk mengelolanya.
Namun perairan ini bukanlah perairan teritorial atau kedaulatan Indonesia di mana semua negara memiliki hak lintas.
Saat ini China tidak mengakui konvensi PBB untuk hukum laut UNCLOS 1982.
China mengklaim bahwa mereka memiliki hak untuk mengelola sumber daya alam di perairan Natuna utara yang bersinggungan dengan ZEE Indonesia berdasar sembilan garis putus-putus yang tidak diakui oleh Indonesia.
Jangan lewatkan streaming Kompas TV live 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live agar kamu semua tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. Subscribe juga channel YouTube Kompas TV dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/215026/tni-3-matra-gelar-patroli-pertahankan-zee-indonesia-di-natuna