JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyakit autoimun dikenal sebagai penyakit seribu wajah.
Deteksinya tidak mudah, dan gejalanya pun berbeda-beda pada banyak orang.
Autoimun diidap seseorang dalam kondisi sistem kekebalan tubuh menyerang tubuhnya sendiri.
Salah satu penyandang autoimun Meirita Effendi mengaku kaget ketika didiagnosa mengalami autoimun.
Sempat alami ruam, dan rasa nyeri pada sendi, Meirita kini harus menjaga pola makan agar kondisinya tetap stabil.
Baca Juga Hapus Tato, Tak Sesakit dan Seperih Kenangan Mantan - KLINIK KILAT di https://www.kompas.tv/article/63156/hapus-tato-tak-sesakit-dan-seperih-kenangan-mantan-klinik-kilat
"Awalnya di 2 tahun pertama masih rutin minum obat, kalau sekarang dokter hanya mewanti-wanti untuk tidak mengonsumsi vitamin dan jaga makan,"ujar Meirita.
Selain Meirita, seorang dokter umum yang juga pejuang autoimun Andini s. Natasari juga berbagi ceritanya terkait autoimun.
Bahkan Andini masih berjuang dengan 4 penyakit autoimun, yaitu Rheumatoid Arthritis, Sjogren's Syndrome, Autoimmune Polyglandular Syndrome Type 1 dan Vasculitis.
Baca Juga Akupuntur Untuk Ibu Hamil? Memang Boleh? - KLINIK KILAT di https://www.kompas.tv/article/59462/akupuntur-untuk-ibu-hamil-memang-boleh-klinik-kilat
Lewat tayangan Klinik Kilat, kita akan mendengarkan apa penyebab sebenarnya seseorang mengidap autoimun, dan bagaimana penanganannya.
Video Editor: Novaltri
Grafis Editor: Agus Ilyas
Content Creator: Yuilyana Wen
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/214728/cerita-dokter-yang-hidup-dengan-4-jenis-penyakit-autoimun-klinik-kilat