KOMPAS.TV - Sejak sekolah tatap muka dimulai di Karawang, Jawa Barat seorang siswi harus ke sekolah menggunakan sandal jepit.

Sepatu lamanya sudah tidak muat dan rusak sementara kedua orangtua belum mampu membelikan sepatu baru.

Ketika pembelajaran tatap muka dimulai pelajar kelas 7 SMP Negeri di Karawang ini gundah sepatu lamanya sudah rusak dan tidak lagi muat.

Ia butuh sepatu baru namun kedua orangtua belum menyanggupi karena keterbatasan ekonomi.

Seluruh penghasilan orangtua sebagai buruh lepas hanya pas untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga RUU KUP Disahkan, Stafsus Sri Mulyani Bilang Sembako dan Sekolah Bebas PPN di https://www.kompas.tv/article/216942/ruu-kup-disahkan-stafsus-sri-mulyani-bilang-sembako-dan-sekolah-bebas-ppn

Siswi ini akhirnya ke sekolah menggunakan sandal jepit, itu pun kondisinya jauh dari nyaman.

Selain tidak nyaman bersekolah menggunakan sandal jepit juga sempat membersitkan rasa malu di hati siswi ini.

Sebagai remaja ia ingin sama seperti teman-temannya mematuhi aturan yang mengharuskan menggunakan sepatu saat ke sekolah.

Selain belum memiliki sepatu siswi ini juga baru punya satu pasang seragam. Masih ada tiga pasang seragam yang belum mampu ditebus dari sekolah yaitu seragam kebaya, batik, dan baju olahraga.

Butuh uang Rp 1 juta untuk menebus seragam itu, kedua orangtua sudah berusaha mencicil tetapi masih jauh dari lunas.

Dalam keterbatasan keadaan tunas bangsa ini masih terus memelihara semangat belajarnya dan berharap ia bisa ke sekolah dengan seragam lengkap.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/217083/tak-mampu-beli-sepatu-seorang-siswi-di-karawang-sekolah-pakai-sendal-jepit