JAKARTA, KOMPAS.TV - Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, sejumlah kegiatan membatik dilakukan warga.
Di Klaten, Jawa Tengah Kiki Hapsari dan Ning Hapsari, dua bersaudara ini membuat brownies dan bolu batik.
Pertama-tama, Kiki harus menempel motif batik di loyang dulu, lalu dihias dengan warna adonan kue yang sudah ditentukan.
Baca Juga Ikut Peringati Hari Batik Nasional, 3 Klub Sepak Bola Liga Inggris Beri Ucapan di https://www.kompas.tv/article/217660/ikut-peringati-hari-batik-nasional-3-klub-sepak-bola-liga-inggris-beri-ucapan
Setelah selesai, lalu dikukus.
Menunggu masak, Ning Hapsari membuat adonan, lalu dimasukkan ke dalam loyang yang ada motif batiknya.
Kukus lagi sampai matang, lalu angkat.
Brownies batik siap dikemas untuk dijual.
Per loyangnya, Kiki mematok harga Rp60 ribu.
Sementara di Sidoarjo Jawa Timur, usai menjalani hukuman, dan juga proses rehabilitasi, 12 mantan pecandu narkoba, di Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, menjalani terapi membatik.
Mereka kini tengah belajar, dan mempraktekan keahlian mereka dalam membatik.
Salah seorang mantan pecandu narkoba, Agustin Kristiana berharap
bisa melestarikan dan juga mengembangkan ragam jenis batik.
Batik-batik hasil kerajinan tangan para mantan pecandu narkoba ini, akan dipasarkan melalui badan usaha milik desa dengan harga antara Rp200 ribu hingga Rp250 ribu.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/217692/ragam-cara-peringati-hari-batik-nasional-dari-kue-bolu-batik-sampai-terapi-membatik-para-napi