KOMPAS.TV - Dugaan puluhan anak terpapar ajaran radikal atau menyimpang terungkap setelah orang tua melaporkan perilaku aneh anaknya kepada aparatur pemerintah setempat.
Polres Garut Jawa Barat masih menyelidiki adanya 59 remaja di Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota, Garut yang diduga dibaiat masuk organisasi Negara Islam Indonesia atau (NII).
Polisi masih mendalami kasus ini dengan melibatkan berbagai pihak baik Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau P2TP2A, Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik atau Kesbangpol Garut, hingga Kodim setempat.
Di luar penyelidikan oleh polisi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda, Kabupaten Garut menyatakan akan membina ke-59 remaja yang diduga telah dibaiat paham NII.
Puluhan remaja yang terlibat, kini telah dikembalikan kepada orang tuanya. Mereka disebut telah memegang teguh kembali NKRI ditandai dengan perjanjian yang disaksikan orang tua dan MUI.
Baca Juga 5 Fakta Puluhan Remaja di Garut Diduga Dibaiat NII, Densus 88 Antiteror Turun Tangan di https://www.kompas.tv/article/219852/5-fakta-puluhan-remaja-di-garut-diduga-dibaiat-nii-densus-88-antiteror-turun-tangan
Pengamat Terorisme Ridlwan Habib mengatakan, data yang masuk di NII Crisis Center ada 5.000 laporan sejak tahun 2011 dari seluruh provinsi yang ingin keluar dari NII.
Ridlwan menyebut, modus yang dilakukan NII adalah mengkafirkan orang terdekat termasuk ayah dan ibu, boleh mengambil atau mencuri hartanya karena menjadi barang rampasan perang, dan anti Pancasila.
Ridlwan juga menegaskan, sudah saatnya pemerintah pusat segera melakukan aturan yang jelas terkait kasus ini.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/219879/59-remaja-di-garut-dibaiat-masuk-nii-mengapa-remaja-jadi-target-radikalisme