KOMPAS.TV - Sempat terseok karena pandemi, bisnis kelinci anakan dan hias di Ponorogo, Jawa Timur, kembali bergeliat.
Permintaan kelinci untuk peliharaan dan kontes ini, bahkan datang dari sejumlah daerah di luar Ponorogo.
Awal pandemi menjadi pukulan berat bagi Sugiarto, pemilik peternakan kelinci di Kelurahan Purbosuman, Kecamatan Ponorogo, Ponorogo, Jawa Timur.
Puluhan ekor peliharaannya bahkan sempat diobral untuk menutupi biaya pakan dan perawatan.
Baca Juga Untung Besar! Budidaya Kelinci Peluang Usaha Saat Pandemi di https://www.kompas.tv/article/206824/untung-besar-budidaya-kelinci-peluang-usaha-saat-pandemi
Namun kini, bisnis kelinci anakan dan hias Sugiarto mulai bergeliat. Permintaan banyak datang untuk kelinci hias, seperti jenis Anggora, Lop, Rex, New Zealand, dan Netherland Dwarf. Kelinci-kelinci biasanya dijadikan peliharaan atau diikutkan kontes. Sugiarto kini bisa merawat kelinci-kelinci sebagaimana mestinya.
Bisnis yang telah 8 tahun digeluti Sugiarto dan keluarganya ini, kini mulai bergeliat setelah terdampak pandemi. Dalam sepekan, puluhan ekor kelinci dikirimkan ke para penyayang hewan, hingga ke luar Ponorogo. Harga seekor kelinci 30 ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung jenis dan ukuran.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/224491/bisnis-kelinci-hias-kembali-meroket-dan-banyak-permintaan