JAKARTA, KOMPAS.TV - Penganiayaan siswa SD oleh teman sekolahnya di Musi Rawas, Sumatera Selatan, mengejutkan publik.
Pasalnya, kekerasan ini dilakukan oleh anak yang masih berusia dini.
Akibatnya pun tak main-main, korban lumpuh total dan hingga kini masih harus dirawat intensif di rumah sakit.
Lalu berkaca dari kasus ini, bagaimana mencegah anak bermental kriminal?
Kompas TV membahasnya bersama dua narasumber, Psikolog Anak dan Remaja, Novita Tandry, dan Sosiolog Kriminalitas dari Universitas Gajah Mada, Suprapto.
Penganiayaan siswa SD oleh teman sekolahnya di Musi Rawas, Sumatera Selatan, membuat publik terkejut.
Bagaimana kekerasan dilakukan oleh anak yang masih berusia dini.
Akibatnya pun tak main-main, korban hingga kini masih harus dirawat intensif di rumah sakit.
Tak hanya itu, korban juga mengalami kelumpuhan total di bagian tubuh dan kaki akibat cidera serius di bagian tulang leher.
Meski tindakan penganiayaan dilakukan anak-anak, polisi tetap menyelusuri kasus ini.
Polisi menyebut, telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk terduga pelaku, sesuai prosedur pemeriksaan terhadap anak-anak.
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, KPAI, menyatakan selain proses hukum, pendampingan psikologi juga semestinya diberikan baik kepada terduga pelaku maupun keluarga korban.
Hal ini penting karena kasus kekerasan dilakukan oleh anak-anak yang masih berusia dini.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/224777/kasus-penganiayaan-siswa-sd-oleh-teman-sekolah-bagaimana-cegah-anak-bermental-kriminal