KOMPAS.TV - Intensitas hujan yang tinggi, ratusan hektar persawahan milik warga di kawasan Pantura, Subang, Jawa Barat, terendam banjir. Kondisi ini membuat para petani merugi, karena padi yang mereka tanam membusuk dan mati.
Ratusan hektar sawah milik warga di Blok Panjalin, Desa Dukuh dan Blok Poponcol Desa Jatibaru, Kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat terendam banjir.
Tanaman padi yang baru ditanam sekitar 40 hari mulai membusuk dan mati, karena tergenang.
Selain tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir, banjir juga disebabkan karena pendangkalan dan penyempitan Kali Cijambe yang bermuara ke Sungai Ciasem. Sehingga air tidak mengalir lancar.
Baca Juga Prakirawan Cuaca BMKG: Curah Hujan Tinggi Menimbulkan Potensi Bencana Hidrometeorologi di https://www.kompas.tv/article/227742/prakirawan-cuaca-bmkg-curah-hujan-tinggi-menimbulkan-potensi-bencana-hidrometeorologi
Imbas dari banjir ini, petani pun mengalami kerugian, sekitar 5 juta rupiah per hektarnya. Selain itu banjir yang menggenangi persawahan diprediksi akan berimbas pada mundurnya masa panen, karena petani harus mengganti semua tanaman padi yang mulai membusuk dan mati.
Saat ini para petani meminta pemerintah setempat melakukan normalisasi daerah aliran Sungai Cijambe. Karena jika setiap musim hujan tiba, areal persawahan di wilayah itu selalu terendam banjir, dan petani terus merugi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/229040/petani-rugi-akibat-ratusan-hektar-sawah-terendam-banjir-karena-curah-hujan-tinggi