MADIUN, KOMPAS.TV - Pada musim panen kali ini, petani bawang merah di Madiun, Jawa Timur mengeluh. Sebab harga bawang merah tidak sesuai yang diharapkan. Bawang merah dari petani pada panen kali ini hanya dihargai 8 ribu dan maksimal 10 ribu rupiah saja perkilogramnya.
Musim panen kali ini, petani bawang merah di Madiun, Jawa Timur, mulai merasa resah. Bawang merah yang diharapkan harganya tinggi, justru sebaliknya mengalami penurunan hingga 50 persen dari sebelumnya. Padahal biaya operasional selama masa tanam hingga panen masih cukup tinggi.
Seperti yang diungkapkan oleh Izam Yono, petani bawang merah warga Wonokromo, Desa Nglandung, Kecamatan Geger. Pada panen kali ini, bawang merah miliknya oleh tengkulak hanya dihargai 8 ribu hingga harga maksimal 10 ribu rupiah. Padahal musim panen sebelumnya, harga bawang merah ditingkat petani masih berada pada kisaran harga 15 ribu rupiah perkilogram.
Ditambah lagi, pada masa peralihan musim dan cuaca ekstrim seperti saat ini juga membuat kualitas bawang merah miliknya menjadi menurun. Sebab, serangan hama ulat yang menjadi momok tersendiri bagi petani bawang merah nampaknya tidak dapat dicegah. Alhasil, buah bawang merah miliknya manjadi banyak yang berlubang, dan akan berpengaruh pada harga jual.
Selain faktor cuaca dan kualitas. Turunnya harga bawang merah ditingkat petani diduga karena saat ini telah memasuki masa panen raya, terutama di daerah sentra penghasil bawang merah. Sehingga stok bawang merah saat ini masih begitu melimpah. Petani berharap harga bawang merah di tingkat petani dapat stabil seperti sebelumnya. Agar petani tidak menelan kerugian besar akibat penurunan harga.
#beritamadiun
#pertanian
#bawangmerah
#hargabawang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/230724/harga-bawang-merah-di-tingkat-petani-turun