KOMPASTV - Kehidupan dengan stres tinggi dan makan makanan berlemak diyakini sebagai pemicu penyakit refluks gastroesofageal disease atau gerd.
Naiknya asam lambung terjadi karena berbagai faktor, antara lain produksi asam lambung berlebihan, lambatnya pengosongan lambung, dan katup bagian bawah kerongkongan yang mencegah naiknya makanan atau asam di lambung tidak berfungsi.
Meski gerd tak membahayakan keselamatan jiwa, nyatanya penyakit ini menurunkan kualitas hidup, karena akan mengganggu seseorang dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Baca Juga Obat Maag Biasa Dinilai Peneliti Hong Kong Cukup Efektif Hentikan Replikasi Virus Corona di https://www.kompas.tv/article/115453/obat-maag-biasa-dinilai-peneliti-hong-kong-cukup-efektif-hentikan-replikasi-virus-corona
Bahkan jika tak segera diatasi, gerd bisa menyebabkan berbagai komplikasi dikarenakan asam lambung yang naik dapat mengiritasi dinding kerongkongan, sehingga luka yang ditimbulkan lambat laun makin luas, bahkan menyebabkan penyempitan kerongkongan bawah.
Lalu apakah maag dengan gerd itu sama? Simak selengkapnya di Ayo Sehat.
Disclaimer: Program ini sudah pernah tayang di KompasTV dan diupload kembali di channel YouTube pada tanggal 5 Maret 2021.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/236242/apa-perbedaan-maag-dan-gerd-begini-penjelasannya