BANJAR, KOMPAS.TV - Hujan di sejumlah kawasan di Kabupaten Banjar dalam sepekan terakhir mulai berdampak terhadap debit air Sungai Martapura.
Pada beberapa kawasan, air bahkan tak dapat lagi tertampung di sungai terbesar yang melintasi Kabupaten Banjar ini.
Baca Juga Dapur Umum Siapkan 3.500 Makanan Siap Saji untuk Korban Banjir HST di https://www.kompas.tv/article/237645/dapur-umum-siapkan-3-500-makanan-siap-saji-untuk-korban-banjir-hst
Di kawasan Desa Pekauman ini misalnya, luapan air Sungai Martapura bahkan mulai merendam sejumlah jalan yang berada di sepanjang bantaran sungai.
Warga mengaku mulai khawatir dengan kondisi ini, warga juga mengaku masih mengalami trauma akibat banjir besar yang terjadi di awal tahun lalu.
Menurut warga, tahun lalu, banjir mulai terjadi saat Sungai Martapura tak lagi dapat menampung air yang turun dari daerah hulu, hingga akhirnya meluber ke permukiman warga.
"Kalau warga memang mengkhawatirkan kejadian banjir seperti tahun kemarin, warga juga berharap ada perhatian dari pemerintah," terang Babinsa Pekauman, Sertu Hasanuddin.
Baca Juga Banjir HST, Petugas Jemput Bola Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Warga Terdampak di https://www.kompas.tv/article/237598/banjir-hst-petugas-jemput-bola-lakukan-pemeriksaan-kesehatan-warga-terdampak
Berdasarkan prakiraan BMKG Kalimantan Selatan, awal bulan hingga pertengahan bulan desember mendatang, tingkat curah hujan di Kalimantan Selatan masih akan terus terjadi.
dengan tingkat curah hujan mencapai 600 mililiter perdetik, puncak musim hujan juga dprakirakan bakal terjadi pada akhir tahun dan memasuki tahun baru 2022 dengan tingkat curah hujan mencapai 800 mili liter perdetik.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/237661/debit-air-sungai-martapura-meninggi-warga-khawatirkan-potensi-banjir